Hanya Rp180.000,-

Massage + Lulur

Hanya Rp150.000,-

Massage / Pijat Tradisional

Hanya Rp180.000,-

Pijat Anak + Bayi

Hanya Rp150.000,-

Massage + Totok wajah + pijat kepala

Minggu, 26 Oktober 2014

5 Tips Diet Saat Berlibur

Saat sedang berlibur mungkin orang akan mengatakan lupakan sejenak dietmu, nikmati liburan dan makanannya. Akibatnya banyak orang setelah pulang berlibur, berat badannya naik lebih dari sebelum berlibur walaupun liburan hanya dilakukan beberapa hari saja sehingga diet yang anda lakukan selama ini sia-sia. Seharusnya yang dilakukan adalah tetap melakukan diet namun bukan secara ketat. Berikut 5 tips diet saat berlibur yang bisa anda lakukan dan tentunya anda tetap bisa menikmati liburan anda.
  1. Jadilah Intuitif
    Tidak diragukan lagi liburan adalah waktu untuk menikmati makanan yang berbeda. Sebagian besar lebih memanjakan daripada Anda biasanya makan. Tapi ada yang tidak perlu untuk dikonsumsi berlebihan di setiap kali makan. Makanlah sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
  2. Tetap Aktif
    Liburan adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan dalam latihan. Hal ini tidak hanya membantu Anda merasa lebih baik, itu membuat Anda bergerak lebih. Tidak harus latihan ke gym. Menari di malam hari, pergi untuk berjalan-jalan, dan hanya menemukan cara untuk menggerakkan tubuh Anda lebih banyak dari biasanya.
  3. Pilihlah Snack yang Sehat
    Carilah kesempatan untuk makan lebih banyak buah dan sayuran, apakah itu di kamar hotel atau makan prasmanan atau restoran. Sebagai contoh, kita mengunyah apel atau pisang di antara waktu makan dan bukannya memilih makanan ringan yang tidak sehat dan menganggu selera makan siang dan makan malam.
  4. Makanlah dengan Bermacam Variasi
    Semakin beragam pilihan makanan, semakin banyak peluang yang ada untuk meningkatkan nutrisi dan menemukan sesuatu yang baru.
  5. Nikmati Makanan
    Jadi ketika datang untuk liburan, luangkan waktu untuk makan makanan berkualitas, bersosialisasi, dan fokus makanan yang disiapkan. Hal ini bukan tentang makan terlalu banyak tetapi tentang melambatkan makan dan memperhatikan makanan yang dikonsumsi
Berlibur bukan lagi menjadi alasan untuk tidak berdiet. Dengan melakukan 5 tips diet saat berlibur ini maka berat badan akan lebih terkontrol dan liburan pun tetap bisa dinikmati tanpa ada rasa khawatir timbangan badan akan melonjak saat anda kembali dari liburan.

Cara dan Khasiat Pijat Bayi


Tak hanya orang dewasa saja yang butuh dipijat, ternyata bayi pun perlu dipijat. Sebuah penelitian membuktikan bahwa pijatan selama sepuluh hari pada bayi prematur yang dilakukan tiga kali sehari dapat meningkatkan berat badan mencapai 50 persen, bayi menjadi lebih aktif dan waspada. Selain itu, pijat bayi juga memiliki banyak manfaat seperti memperbaiki pola tidur, meningkatkan nafsu makan, merangsang syaraf motorik, dan masih banyak lagi. Untuk lebih lengkapnya simak ulasan berikut ini:

1. Pijat Kaki

Pijatan pada kaki cocok untuk anak-anak yang sedang belajar berjalan karena pijatan bisa menguatkan otot dan saraf motorik kaki serta mengurangi rasa pegal setelah bayi belajar berjalan. Caranya, pegang pergelangan kaki lalu usap kaki dari pergelangan sampai pangkal paha. Lakukan perlahan dari bawah sampai atas tanpa putus.

2. Perut

Pijatan di perut dapat membantu mengatasi perut kembung dan susah buang air besar. Pijatlah bagian perut dengan gerakan membentuk huruf “I”, “L”, dan “U”. Mulailah dengan gerakan “I” yang tegak lurus dari rusuk bawah sebelah kiri sampai ke bawah perut. Lanjutkan gerakan “L” dari rusuk bawah sebelah kanan ke kiri kemudian turun ke perut bawah. Sementara gerakan “U” dari perut bawah bagian kanan naik ke atas lalu ke rusuk kiri dan berakhir di perut bawah sebelah kiri.

3. Dada

Sentuhan lembut di dada dapat membantu pernapasan bayi ketika sedang terkena flu atau batuk. Gerakan tangan ibu seprti kupu-kupu, letakkan berdampingan kedua telapak tangan ibu di tengah dada bayi. Kemudian gerakan memutar tangan ibu dari dalam ke luar.

4. Telapak kaki

Saat belajar berjalan telapak kaki menjadi topangan beban tubuh. Untuk meredakan rasa pegal setelah belajar berjalan, ibu bisa memijat di bagian telapak kaki. Caranya, gerakan tangan ibu memutar di bagian punggung kaki dari pangkal jari sampai ke pergelangan kaki. Pijat telapak kaki dengan gerakan memutar dari tumit sampai ke pangkal jari.

5. Punggung

Ketika terlalu lama digendong atau tidur di kasur dalam posisi yang sama tubuh bayi akan terasa pegal, terutama di punggung. Untuk merelaksasi punggung dan mengoptimalkan perkembangan tulang punggung bayi maka diperlukan pemijatan bagian punggung. Caranya, pijat punggung dari bokong lurus ke pundak dengan kedua telapak tangan yang digerakkan memutar dari dalam ke luar.

6. Tangan dan lengan

Pijatan lembut dibagain tangan dan lengan dapat memperlancar peredaran darah dan merangsang otot serta saraf motorik tangan anak. Lakukan pijatan dari pergelangan tangan sampai ke pangkal lengan atas atau bawah ketiak. Pijat perlahan dari bawah hingga ke atas.

7. Rahang

Pijatan pada daerah ini bermanfaat merangsang pertumbuhan gigi bayi. Lakukan pijatan dari rahang atas sampai ke dagu memutari mulut.

Pijatan yang diterapkan pada bayi akan mendapatkan hasil yang optimal bila dilakukan dengan tepat dan aman. Sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini sebelum memijat bayi Anda.

1. Umumnya pijatan maksimal dilakukan selama 20 menit, tiap bagian dilakukan minimal 3 kali pijatan.

2. Pijat bayi berbeda dengan orang dewasa pada umumnya. Pada bayi pijatan cukup dilakukan dengan mengusap tubuh bayi. Jangan memijat bayi terlalu keras.

3. Usahakan memijat dengan minyak alami yang berasal dari tumbuhan atau buah untuk mengantisipasi bila bayi memiliki kebiasaan menghisap jari.

4. Sebaiknya pijatlah bayi sehabis mandi, jangan mandikan bayi setelah dipijat. Setelah dipijat suhu tubuh bayi akan meningkat dan pori-porinya pun akan lebih terbuka sehingga bayi berisiko masuk angin jika dimandikan setelah pijat.

5. Jangan pijat bayi Anda saat sedang sakit.

6. Sebelum dipijat cek dulu suhu tubuh anak. Suhu tubuh yang aman untuk dipijat adalah di bawah 37,5 derajad Celcius.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Apa itu REFLEKSI?


Assalamualaikum. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rezeki kepada kita untuk terus hidup dalam keimanan. Selawat dan salam ke atas junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan cara terbaik kepada umatnya dalam usaha mencari keredhaan Allah SWT. 

Apa itu refleksi? Satu persoalan yang sukar dijawab oleh guru-guru pelatih saya suatu masa dulu, malah ada juga pensyarah tidak dapat memberikan penerangan yang jelas bagaimana membuat refleksi. Bila nak buat refleksi? Satu lagi persoalan yang selalu ditanya oleh guru pelatih ketika praktikum. Selalunya refleksi dibuat selepas sesuatu pengajaran berlaku atau selepas seminggu praktikum. Adakah cara ini sesuai untuk menghasilkan pembelajaran yang berkesan?

Ramai yang berpendapat bahawa refleksi itu ialah satu proses untuk mengingat kembali apa yang telah berlaku,menyatakan perasaan sendiri terhadap peristiwa tersebut, dan akhirnya memberi pendapat apa yang perlu dilakukan. Betul juga pendapat ini, tetapi ianya terlalu spesifik kepada perasaan yang bersifat emosi dan tidak banyak boleh dipelajari untuk berubah jika sekiranya kita tidak berusaha mengenal diri sendiri.

Kemahiran refleksi memerlukan seseorang itu memerhati secara terperinci apa yang berlaku sekelilingnya, dan menilai sama ada peristiwa tersebut berlaku disebabkan oleh tindakannya, perasaannya, alam sekitar, atau ada hubungan dengan orang lain. Seterusnya dia perlu menilai berdasarkan satu standard nilai (agama, etika, nilai masyarakat, panduan pengajaran, prosedur dan sebagainya)adakah sesuatu peristiwa yang berlaku itu adalah berdasarkan nilai yang baik, atau berlaku seperti yang sepatutnya. Dia perlu membuat analisis kenapa peristiwa itu berlaku dan adakah dia telah memberi reaksi yang sepatutnya ke atas peristiwa berkenaan. Setelah itu, dia perlu memikirkan bagaimana cara yang lebih sesuai untuk memberi reaksi ke atas peristiwa berkenaan berdasarkan nilai-nilai yang sepatutnya.

Setakat ini, refleksi yang berlaku hanya menilai peristiwa yang telah berlaku. Seterusnya, dia perlu merancang apa yang sepatutnya dibuat pada masa sekarang dan akan datang untuk memperbaiki keadaan, atau tindakan pada masa depan. Apa yang hendak dilaksanakan itu mesti sesuatu yang bertujuan untuk berubah kepada keadaan yang LEBIH BAIK. Dia juga perlu memikirkan bagaimana nak respon sekiranya peristiwa yang sama berlaku pada masa hadapan supaya dia dapat memberikan yang terbaik untuk menjaga hubungannya dengan Allah, hubungan dengan orang lain, hubungan dengan alam, dan juga untuk kebaikan diri sendiri.